bahan magnetik dan nonmagnetik
Bahan Magnetik dan Bahan Nonmagnetik
Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu
benda menarik benda lain yang berada di dekatnya disebut
kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain
dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet.
Namun, tidak semua benda yang berada di dekat magnet dapat ditarik.
Oleh karena itu sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:
a. Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat
ditarik magnet dengan kuat. Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel,
kobalt.
b. Bahan non magnetik
1) Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh: alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu
2) Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet.
Benda itu ada yang mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet.
Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet
sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan
untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat
magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah
hilang. Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet
sementara.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat tipe:
a. Magnet Permanen Campuran
Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet permanen campuran dibagi menjadi:
a. Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium
b. Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel
c. Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt
b. Magnet Permanen Keramik
Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit dan bersifat keras serta memiliki gaya tarik kuat.
c. Magnet Besi Lunak
Tipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat kemagnetannya tidak keras dan sementara.
d. Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga, dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.
Berdasarkan penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan
menyimpan sifat magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan
magnetic ke dalam magnet keras dan magnet lunak. Sebagai contoh
bahan-bahan magnet keras ialah baja dan alcomax. Bahan ini sangat
sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah bahan tersebut
menjadi magnet, bahan-bahan magnet keras ini akan dapat menyimpan sifat
magnetiknya relative sangat lama. Karena pertimbangan atau alas an
itulah bahan-bahan magnet keras ini lebih banyak dipakai untuk membuat
magnet tetap (permanen). Contoh pemakaiannya adalah pita kaset dan
kompas. Bahan-bahan magnet lunak, misalnya besi dan mumetal, jauh lebih
mudah untuk dijadikan magnet. Namun demikian, sifat kemagnetannya
bersifat sementara atau mudah hilang. Itulah sebabnya, bahan-bahan
magnet lunak ini banyak dipakai untuk membuat electromagnet (magnet
listrik). (Budi Prasodjo, 2007: 242-243)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar